Sebuah kepuasan tersendiri bisa menikmati alam yang begitu indah.
Perjalanan 2 anak negri ( Agoz Doblank, Amin Ndog ) dari purwokerto menuju desa sembungan, desa tertinggi di pulau jawa yang berada didataran tinggi dieng. Dengan jarak tempuh +/- 3jam ( Purwokerto - Banjarnegara - Sembungan ).
Pagi itu kami merencanakan untuk menikmati indahnya Golden Sunrice di sebuah bukit yang berada di dataran tinggi dieng, tepatnya di Bukit Sikunir. Biasanya kami pergi dengan team, tapi berhubung 2 anggota team lainnya sedang ada hajatan, maka kami putuskan untuk berangkat berdua. Dan.. siang itupun kami berangkat dari purwokerto dengan rute jalan purbalingga - banjarnegara - sembungan. Ditengah perjalanan kami tak lupa melengkapi logistik untuk keperluan malam hari. Disepanjang jalan dikabupaten dieng seluas mata kami memandang hanya ada keindahan alam. Perbukitan yang terhampar, perkebunan yang tersuguh rapi, dan jalan yg begitu terjal dengan tanjakan dan tikungan yang tajam. Rurtenya seperti jalan di Kelok indah Sumatera barat, atau di kelok sembilan, atau di Brastagi di medan Sumatera utara sana. Sampai sampai ada sebuah tanjakan yang memaksa saya untuk turun dari sepeda motor karena tak kuat melaju di tanjakan.
Kami sampai di desa sembungan pukul 5 sore, ditepi sebelum ujung jalan sudah ada pribumi setempat menawarkan jasa parkir inap dengan fasilitas keamanan yang terjamin karena berada di pemukiman warga. Memang ada areal parkir yg disediakan di kaki bukit, tapi menurut saran warga areal parkir tersebut tidak dijaga kalau malam hari. Setelah kami parkir sepeda motor dengan bea 5rb kamipun menuju pos pendakian dan melakukan registrasi dengan bea 5rb.
Perjalanan menuju puncak bukitpun segera dimulai mengingat hari sudah mualai gelap. Kami melewati petunjuk jalur pendakian sebelah kanan yang hanya berjarak 500 meter untuk smapai ke puncak. dengan trek yg begitu menanjak. Setengah jam berlalu, kamipun sampai di puncak disambut oleh udara yang begitu dingin dan pendaki lain yang sudah sampai lebih dulu.
Tenda kami dirikan dengan view danau cebong dibawahnya dan lampu kota yang menambah gemerlapnya malam itu. Kami berdua membagi tugas, saya memasak dan amin mencari kayu bakar untuk digunakan sebagai penghangat.
Malam itu itu begitu benerang dengan taburan bintang di atas awan. Dan sayapun beranjak dari tenda sekedar melihat lihat sekeliling puncak. Dan Ternyata navigasi yang salah dengan mendirikan tenda ditempat sebelumnya. Kamipun pindah ke tempat yang lebih pas untuk mendapatka view Golden Sunrice meski kami harus berada di keramaian karena disekeliling banyak juga pendaki lain.
#NOTE
* Jangan tergesa gesa untuk sampai ke puncak
* Udara yang begitu dingin
* Letak tenda yang nyaman berada di depan Gunung Sindoro
* Turunlah melewati jalur lainnya
* Air terjun Sikarim. Danau telaga warna tempat berkunjung setelah turun bukit sikunir